Assalamu’alaikum wr. wb.
Saudaraku…,
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya pada saat kita sedang memandang rendah orang lain, maka pada saat itu pulalah (tanpa kita sadari) kita telah merasa lebih tinggi dari padanya. Pada saat kita sedang meremehkan orang lain, maka pada saat itu pula (tanpa kita sadari) kita telah merasa lebih hebat dari padanya. Dan pada saat kita sedang menghina orang lain, maka pada saat itu pula (tanpa kita sadari) kita telah merasa lebih mulia dari padanya. Demikian seterusnya...
Rasulullah SAW. bersabda:
مَنْ تَعَظَّمَ فِى نَفْسِهِ وَاَجْتَالَ فِى مِشْيَتِهِ
لَقِىَ اللهَ وَهُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ (رواه أحمد)
“Siapa
yang merasa dirinya besar, lalu sombong dalam jalannya, maka ia akan menghadap
pada Allah, sedang Allah murka padanya”. (HR. Ahmad).
Sedangkan dalam Al Qur’an surat Al Hujuraat, Allah telah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. (QS. Al Hujuraat. 12).
Saudaraku…,
Bertawadhu’lah, karena tawadhu’ (merendahkan diri) itu tidak akan menambah kepada seseorang, kecuali ketinggian. Semoga Allah meninggikan derajatmu. Dan berilah ma’af, karena ma’af itu tidak menambah sesuatu bagi seseorang, kecuali kemuliaan. Semoga Allah memuliakan kamu. Dan bersedekahlah, karena sedekah itu tidak akan mengurangi harta, melainkan justru akan bertambah banyak. Semoga Allah merahmatimu.
Karena sesungguhnya Rasulullah SAW.
bersabda:
مَا
نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا
وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ. (رواه مسلم)
“Tidaklah sedekah akan membuat harta berkurang. Tidaklah Allah
akan menambahkan pada seorang hamba karena memaafkan (saudaranya) selain
(bertambah) kemuliaan, dan tidaklah seseorang merendahkan hatinya karena Allah,
melainkan Allah akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim).
Semoga bermanfaat.
Bagus mas tulisannya, semoga saya termasuk ke dalam golongan yg tawadhu..selalu merendahkan diri untuk menjadikan diri yang berrarti di hadapan Allah SWT.... Amien
BalasHapusAmin...,
BalasHapusYa rabbal ‘alamin...!!!
Saudaraku...,
BalasHapusSebagai sesama muslim, memang sudah semestinya jika diantara kita saling mengingatkan serta saling memberi nasehat. Dengan saling memberi dan mengingatkan, semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang yang merugi. sebagaimana penjelasan Al Qur’an berikut ini: “Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. 103. 2-3).
Sedangkan dalam ayat yang lain, diperoleh keterangan sbb: ”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,”. (QS. Ali ’Imran. 104 – 105).
Dari saudara seiman: Imron Kuswandi M.
alhamdulillah .. msh ada saudaraku yg peduli dg teman2 se-iman untuk saling mengingatkan, salut !!
BalasHapus