Saudaraku…,
Jika saat ini kita diberi kelebihan rezeki, maka jangan dikira bahwa hal ini terjadi karena kita cerdas, karena kita hebat, atau karena kita mempunyai banyak kelebihan. Yang benar adalah karena Allah telah menghendaki kita untuk mendapatkan kelebihan rezeki tersebut.* {Baca kembali: “Ternyata kita sangat bergantung kepada-Nya” atau klik di sini: http://imronkuswandi.blogspot.com/2008/06/ternyata-kita-sangat-bergantung-kepada.html }.
Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. (QS. 51. 58). Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. 42. 19). *
Sesungguhnya Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (QS. 3. 37). Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas. (QS. 2. 212). Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 29. 60). Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas. (QS. 24. 38). *
Saudaraku…,
Jika sudah demikian, patutkah kita menyombongkan diri kita? Patutkah kita membanggakan diri kita? Dengan kelebihan rezeki yang kita miliki, patutkah kita menganggap bahwa diri kita lebih baik dari orang lain? Ketahuilah, bahwa: “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,” (QS. 4. 36). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS. 31. 18).
Saudaraku…,
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. 3. 14).
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS. 8. 28). Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. 18. 46).
Saudaraku…,
Janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (QS. 63. 9).
Semoga bermanfaat.
NB.
*) Meskipun banyak ayat-ayat Al Qur’an yang menyatakan bahwa Allah-lah yang memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya, hal ini bukan berarti kita cukup diam di rumah, berpangku tangan saja, sambil menunggu datangnya rezki dari Allah. Namun kita tetap harus berusaha secara maksimal terlebih dahulu, baru kemudian kita serahkan sepenuhnya kepada-Nya. Hal ini secara tidak langsung sudah diuraikan pada tulisan terdahulu {“Ternyata kita sangat bergantung kepada-Nya” atau klik di sini: http://imronkuswandi.blogspot.com/2008/06/ternyata-kita-sangat-bergantung-kepada.html }.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar