Saudaraku…,
Seorang ahli ibadah*1 mengatakan: “Sesungguhnya aku benar-benar takut, karena aku tidak tahu apakah aku bisa selamat dari api neraka. Oleh karena itu, aku senantiasa berupaya untuk selalu bertakwa*2 kepada-Nya, selalu berupaya untuk menjalankan semua perintah-Nya serta menjauhi semua larangan-Nya. Aku juga senantiasa berdzikir/ingat kepada-Nya serta setiap saat memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya”.
Karena sesungguhnya Allah telah berfirman: “orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran”, (QS. Al A’laa. 10). ”dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk”. (QS. Ar Ra’d. 21).
”(Yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat”. (QS. Al Anbiyaa’. 49).
”Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka”, (QS. Al Mu’minuun. 60).
Saudaraku…,
Di sisi lain, seorang ahli maksiat*1 dengan santainya mengatakan: ”Saya tidak terlalu khawatir dengan semuanya ini***. Bukankah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang...???”.
Saudaraku...!!!
Betapa ringannya ahli maksiat*1 tersebut mengatakan bahwa Allah adalah Maha Pengampun dan Penyayang, sementara pada saat yang sama dia terus dan terus bermaksiat kepada-Nya. Padahal, Allah telah berfirman dalam Al Qur’an: ”Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah*4 dan bertakwa*2 kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan”. (QS. An Nuur. 52).
Semoga bermanfaat.
NB.
*4) Yang dimaksud dengan: takut kepada Allah*4 ialah takut kepada Allah disebabkan dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan yang dimaksud dengan takwa*2 ialah memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi, yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, tidak cukup diartikan dengan takut saja..
Sedangkan yang dimaksud dengan ahli ibadah*1 ialah orang yang dalam hidupnya senantiasa menjalankan ibadah dengan baik, dan yang dimaksud dengan ahli maksiat*1 ialah orang yang dalam hidupnya senantiasa bergelimang dengan kemaksiatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar