بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ ﴿٤﴾

Assalamu’alaikum wr. wb.

Selamat datang, saudaraku. Selamat membaca artikel-artikel tulisanku di blog ini.

Jika ada kekurangan/kekhilafan, mohon masukan/saran/kritik/koreksinya (bisa disampaikan melalui email: imronkuswandi@gmail.com atau "kotak komentar" yang tersedia di bagian bawah setiap artikel). Sedangkan jika dipandang bermanfaat, ada baiknya jika diinformasikan kepada saudara kita yang lain.

Semoga bermanfaat. Mohon maaf jika kurang berkenan, hal ini semata-mata karena keterbatasan ilmuku. (Imron Kuswandi M.).

Sabtu, 08 November 2008

SEOLAH TIDAK BISA BERNAFAS LAGI

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saudaraku…,
Ketika kita baru lulus sekolah/kuliah dan masih menjadi pengangguran, tentunya kita bisa merasakan betapa banyaknya uang Rp 100.000,- itu. Maklum, pada kondisi seperti itu, yang bisa kita lakukan hanyalah meminta/menunggu pemberian dari orang tua atau kakak-kakak kita yang telah terlebih dahulu bekerja.

Namun begitu kita mulai bekerja, maka uang sebanyak Rp 100.000,- itu menjadi biasa saja, bahkan terlihat sangat sedikit. Karena penghasilan yang kita terima adalah jauh lebih besar. Tentu saja pada awalnya kita akan sangat bergembira dengan hal ini. Dengan memiliki penghasilan sendiri, kita bisa lebih leluasa dalam menjalani hidup ini. Banyak hal yang dahulu hanya berupa mimpi, sekarang bisa menjadi kenyataan.

Namun, lama kelamaan kita mulai terbiasa dengan penghasilan tersebut, hingga pada akhirnya hal itu sudah menjadi suatu kebutuhan. Artinya kebutuhan hidup kita lama kelamaan menyesuaikan dengan penghasilan kita. Apalagi secara naluriah, kita mempunyai kecenderungan untuk membandingkan dengan teman sejawat dan ingin menjadi yang ter... (terkaya, terbaik, tersukses, dst.). Hingga pada perkembangan berikutnya, justru kebutuhan hidup kita bisa melampaui penghasilan kita. Pada saat-saat seperti ini, kita mulai merasakan kembali, betapa beratnya menjalani hidup ini. Seolah-olah kita tidak bisa bernafas saja. Hingga ketika karier kita mulai meningkat, lega-lah kita. Karena kini kebutuhan hidup kita dapat tertutupi kembali.

Namun, dengan berjalannya waktu, lagi-lagi kita mulai terbiasa dengan penghasilan tersebut, hingga pada akhirnya hal itu sudah menjadi suatu kebutuhan. Artinya kebutuhan hidup kita lama kelamaan menyesuaikan dengan penghasilan kita. Dan karena secara naluriah, kita mempunyai kecenderungan untuk membandingkan dengan teman sejawat dan ingin menjadi yang ter... (terkaya, terbaik, tersukses, dst.), maka pada perkembangan berikutnya, justru kebutuhan hidup kita lagi-lagi bisa melampaui penghasilan kita. Dan lagi-lagi, kita dapat merasakan betapa beratnya menjalani hidup ini, seolah kita tidak bisa bernafas saja. Hingga ketika karier kita meningkat lagi, lega-lah kita, karena kini kebutuhan hidup kita dapat tertutupi kembali. Demikian seterusnya, hal ini akan terus berulang.

Saudaraku…,
Jika karier kita terus menanjak, maka (mungkin) kita masih bisa terus mengikuti kebutuhan hidup kita yang juga terus meningkat. Namun, petaka bisa saja datang sewaktu-waktu. Yaitu ketika perjalanan karier kita tidak berjalan sesuai dengan harapan. Ketika hal itu terjadi, dimana penghasilan tak kunjung meningkat, sementara kebutuhan hidup terlanjur terus meningkat hingga jauh meninggalkan batas penghasilan kita, jelaslah bahwa kita akan merasakan betapa hidup ini semakin berat saja. Begitu beratnya beban hidup yang kita rasakan, hingga rasanya kita benar-benar tidak bisa bernafas lagi.

Pada tahapan ini – jika tidak berhati-hati – kita bisa terjebak dalam jeratan syaitan. Hingga korupsi menjadi jalan pintasnya. Jika ini yang menjadi pilihan, maka hal ini nampak sebagai jalan keluarnya. Namun, dengan berjalannya waktu, lagi-lagi kita mulai terbiasa dengan ”tambahan penghasilan” tersebut, hingga pada akhirnya hal itu sudah menjadi suatu kebutuhan. Dan karena kebutuhan hidup terus saja meningkat, maka untuk menutupinya, besaran korupsi juga harus terus ditingkatkan. Hingga tiba-tiba bau busuk itu tercium oleh aparat dan penjara menjadi tempat peristirahatan kita. Atau jika kita bisa selamat darinya, maka kita akan terus dan terus melakukan korupsi hingga tiba-tiba ajal menjemput kita dan neraka menjadi persinggahan terakhir kita. Na’udzubillahi mindzalika!

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللهِ الْغَرُورُ ﴿٥﴾
“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syetan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” (QS. Faathir. 5).

-----

Ya… Tuhan kami,

اهدِنَــــا الصِّرَاطَ الْمُستَقِيمَ ﴿٦﴾ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ ﴿٧﴾
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni`mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”. (QS. Al Faatihah. 6 – 7).

Ya… Tuhan kami,
Berilah kekuatan kepada kami, sehingga kami benar-benar dapat ridha dengan apa yang telah Engkau berikan kepada kami. Cukuplah Engkau bagi kami. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang hanya berharap kepada Engkau. Semoga Engkau berikan karunia-Mu kepada kami. Amin!

وَلَوْ أَنَّهُمْ رَضُوْاْ مَا آتَاهُمُ اللهُ وَرَسُولُهُ وَقَالُواْ حَسْبُنَا اللهُ سَيُؤْتِينَا اللهُ مِن فَضْلِهِ وَرَسُولُهُ إِنَّا إِلَى اللهِ رَاغِبُونَ ﴿٥٩﴾
“Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebahagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah", (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka)”. (QS. At Taubah. 59).

Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Buku:

● Alhamdulillah, telah terbit buku: Islam Solusi Setiap Permasalahan jilid 1.

Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, MAg: “Banyak hal yang dibahas dalam buku ini. Tapi, yang paling menarik bagi saya adalah dorongan untuk mempelajari Alquran dan hadis lebih luas dan mendalam, sehingga tidak mudah memandang sesat orang. Juga ajakan untuk menilai orang lebih berdasar kepada kitab suci dan sabda Nabi daripada berdasar nafsu dan subyektifitasnya”.

Buku jilid 1:

Buku jilid 1:
Buku: “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 378 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

● Buku “Islam Solusi Setiap Permasalahan” jilid 1 ini merupakan kelanjutan dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” (jilid 1 s/d jilid 5). Berisi kumpulan artikel-artikel yang pernah saya sampaikan dalam kajian rutin ba’da shalat subuh (kuliah subuh), ceramah menjelang berbuka puasa, ceramah menjelang shalat tarawih/ba’da shalat tarawih, Khutbah Jum’at, kajian rutin untuk rekan sejawat/dosen, ceramah untuk mahasiswa di kampus maupun kegiatan lainnya, siraman rohani di sejumlah grup di facebook/whatsapp (grup SMAN 1 Blitar, grup Teknik Industri ITS, grup dosen maupun grup lainnya), kumpulan artikel yang pernah dimuat dalam majalah dakwah serta kumpulan tanya-jawab, konsultasi, diskusi via email, facebook, sms, whatsapp, maupun media lainnya.

● Sebagai bentuk kehati-hatian saya dalam menyampaikan Islam, buku-buku religi yang saya tulis, biasanya saya sampaikan kepada guru-guru ngajiku untuk dibaca + diperiksa. Prof. Dr. KH. M. Ali Aziz adalah salah satu diantaranya. Beliau adalah Hakim MTQ Tafsir Bahasa Inggris, Unsur Ketua MUI Jatim, Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Al Qur’an, Ketua Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia 2009-2013, Dekan Fakultas Dakwah 2000-2004/Guru Besar/Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya 2004 - sekarang.

_____

Assalamu'alaikum wr. wb.

● Alhamdulillah, telah terbit buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5.

● Buku jilid 5 ini merupakan penutup dari buku “Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an dan Hadits” jilid 1, jilid 2, jilid 3 dan jilid 4.

Buku Jilid 5

Buku Jilid 5
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 5: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-29-3

Buku Jilid 4

Buku Jilid 4
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 4: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², x + 384 halaman, ISBN 978-602-5416-28-6

Buku Jilid 3

Buku Jilid 3
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 3: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 396 halaman, ISBN 978-602-5416-27-9

Buku Jilid 2

Buku Jilid 2
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 2: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 324 halaman, ISBN 978-602-5416-26-2

Buku Jilid 1

Buku Jilid 1
Buku: "Petunjuk Praktis Menjadi Muslim Seutuhnya Menurut Al Qur’an Dan Hadits” jilid 1: HVS 70 gr, 16 x 24 cm², viii + 330 halaman, ISBN 978-602-5416-25-5

Keterangan:

Penulisan buku-buku di atas adalah sebagai salah satu upaya untuk menjalankan kewajiban dakwah, sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Luqman ayat 17 berikut ini: ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (QS. Luqman. 17).

Sehingga sangat mudah dipahami jika setiap pembelian buku tersebut, berarti telah membantu/bekerjasama dalam melaksanakan tugas dakwah.

Informasi selengkapnya, silahkan kirim email ke: imronkuswandi@gmail.com atau kirim pesan via inbox/facebook, klik di sini: https://www.facebook.com/imronkuswandi

۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞ ۞