Saudaraku…,
Sadarkah kita, bahwa ternyata kita...
● Terlahir sendirian...,
● Mati sendirian...,
● Di liang lahat sendirian...,
● Di padang mahsyar sendirian...,
● Dan dihisab sendirian...?
“Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri”. (QS. Maryam. 95). *
“Dan jagalah dirimu dari (`azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa`at** dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan ditolong”. (QS. Al Baqarah. 48). “Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri”, (QS. Al Qiyaamah. 14).
Saudaraku…,
Sudahkah kita menyadarinya dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya?
Semoga bermanfaat.
NB.
*) Meskipun pada hari itu kita dikumpulkan bersama dengan seluruh umat manusia (dan tidak ketinggalan seorangpun) sebagaimana penjelasan Al Qur’an dalam surat Al Baqarah ayat 148 serta surat Huud ayat 103 berikut ini: ”...Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al Baqarah. 148). ”Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)-nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk”). (QS. Huud. 103). Namun pada hakekatnya kita tetaplah sendirian (sendiri-sendiri), yaitu datang menghadap kepada Allah dengan sendiri-sendiri untuk mempertanggung-jawabkan semua perbuatan kita sendiri-sendiri sebagaimana penjelasan Al Qur’an surat Maryam ayat 95 tersebut di atas.
**) Yang dimaksud dengan syafa`at** ialah: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfa’at bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain.
.
BalasHapusRudy Indriyono:
Pak Imron, sangat-sangat benar...Bahwa hanya kepada-Nya kita menyembah dan taat. Aku sudah menjalaninya +/- 2 tahun ini. (maaf, untuk berbagi cerita)..Sukses nggih pak?..
Alhamdulillah, aku sangat senang mendengar berita ini + bersua kembali dg saudaraku mas Rudi (meski hanya secara cyber). Sejak lulus SMA, kt br ketemu saat reuni kmrn. Smg stlh ini komunikasi/silaturrahim diantara kt tetap terbina dg baik dlm naungan ridho-Nya. Amin...! Tak lupa kusampaikan trmksh atas perhatian dan do'anya. Saat ini aku lagi plg ke Blitar menjenguk bunda tercinta. Sejak ayah wafat sktr 20 th yg lalu, beliau tlh berjuang sendirian membesarkan kami bertiga anak-anaknya.
BalasHapus