Saudaraku…,
Ingatlah, bahwa pada hari itu, tiap-tiap diri kita akan datang menghadap kepada-Nya dengan sendiri-sendiri. “Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri”. (QS. Maryam. 95).
Pada hari itu, tiada seorangpun yang mampu menolong dan membela kita. Pada hari itu, tidak ada seorangpun yang peduli dengan urusan kita, sekalipun itu adalah orang tua kita, istri/suami kita, anak-anak kita, saudara kita, atau sahabat kita. Karena masing-masing sudah teramat sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. “(Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap diri datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurnakan (balasan) apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan)”. (QS. An Nahl. 111).
“Dan jagalah dirimu dari (`azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa`at** dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan ditolong”. (QS. Al Baqarah. 48). Yang dimaksud dengan syafa`at**) ialah: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfa’at bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain.
Saudaraku…,
Pada hari itu, tiap-tiap diri kita akan menjadi saksi atas diri kita sendiri. Pada hari itu, ditutup tiap-tiap mulut kita. Sedangkan lidah, tangan dan kaki kita akan menjadi saksi terhadap apa saja yang telah kita kerjakan selama masa hidup kita di dunia ini. “Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri”, (QS. Al Qiyaamah. 14).
Maksud dari ayat tersebut ialah: bahwa anggota-anggota badan manusia menjadi saksi terhadap pekerjaan yang telah mereka lakukan, seperti tersebut dalam Al Qur’an surat An Nuur berikut ini: “Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”. (QS. An Nuur. 24).
Juga tersebut dalam Al Qur’an surat Yaasiin ayat 65: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan”. (QS. Yaasiin. 65).
Saudaraku…,
Di samping lidah, tangan dan kaki kita akan menjadi saksi terhadap apa saja yang telah kita kerjakan selama masa hidup kita di dunia ini, ternyata selama kita hidup di dunia ini, ada malaikat-malaikat yang selalu mengikuti kita secara bergiliran, di muka dan di belakang kita. Mereka menjaga kita atas perintah Allah. “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah”. (QS. Ar Ra’d. 11).
Saudaraku…,
Terbayanglah sekarang. Bahwa pada hari itu, kita benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa, selain menerima saja semua balasan yang diperuntukkan bagi kita, sedangkan kita tidaklah dianiaya (dirugikan) sedikitpun.
Jika kita berbuat baik, sesungguhnya kita telah berbuat baik bagi diri kita sendiri dan jika kita berbuat jahat maka sesungguhnya kejahatan itu adalah bagi diri kita sendiri. “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri”, (QS. Al Israa’. 7).
“Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng`azab sebelum Kami mengutus seorang rasul”. (QS. Al Israa’. 15).
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba (Nya)”. (QS. Fushshilat. 46).
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan”. (QS. Al Jaatsiyah. 15).
Saudaraku…,
Pada hari itu, ternyata syaitan lepas tangan terhadap semua tipu daya yang telah dilakukannya. Sebagaimana tertulis dalam Al Qur’an surat Ibrahim berikut ini: Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. (QS. Ibrahim. 22).
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, karena itu ampunilah aku". (QS. Al Qashash. 16).
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi". (QS. Al A’raaf. 23). Amin!
Semoga bermanfaat!
duhh jadi takut...., semoga saya berkesempatan untuk membawa bekal ketika sendiri nanti denga tobat dan amal shaleh..Amien
BalasHapusAmin...!
BalasHapusSaling mendo'akan, Bang Aos...!!!